Suami Tidak Pernah Beri Nafkah Duit Belanja Pada Isteri
Dalam Islam, seorang anak wajib untuk menghormati orang tua malah Rasulullah menganjurkan untuk mendahulukan ibu daripada ayah sebanyak tiga kali lebih utama.
Bagaimana pula hal yang berkaitan nafkah?
Ibnul Mundzir berkata,
“Para Ulama sepakat tentang kewajiban menafkahi kedua orang tua tidak punya pekerjaan atau kekayaan dengan harta anak mereka”.
Dan diantara dalil yang menjelaskan, diantaranya adalah
Diriwayatkan bahwa seorang badui datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan, “Saya memiliki harta dan orangtua, dan ayah saya ingin menghabiskan harta saya.” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Engkau dan hartamu boleh dipakai orangtuamu. Sesungguhnya, anak-anak kalian termasuk penghasilan terbaik, maka makanlah dari penghasilan anak-anak kalian.” [HR. Ahmad, no. 7001. Hadits ini dihukumi shahih oleh Ahmad Syakir, al-Albani dan Syu’aib al-Arnauth rahimahumullah]
Berdasarkan hadis diatas, hukum mendahulukan ibu daripada isteri dalam Islam untuk menafkahi orang tua tidaklah wajib atas anak kecuali dengan dua syarat berikut, yakni:
- Orang tua yang miskin dan membutuhkan bantuan;
- Anak yang kaya dan memiliki kelebihan nafkah setelah nafkah yang diberikan kepada isteri dan anak-anak.
Kedua syarat ini telah disepakati oleh para Ulama [Hasyiyah Ibnu Abidin 2/678; Minahul Jalîl, 2/448; Mughnil Muhtâj, 3/446; al-Inshâf, 9/392
Seorang lelaki yang mampu untuk memenuhi atau menafkahi istri dan anak-anaknya serta masih memiliki kelebihan nafkah dengan keadaan orang tua yang sudah tidak bekerja dan memerlukan bantuannya, maka wajib bagi anaknya untuk membantu ibu bapa.
Mana Yang Perlu Didahulukan, Nafkah Isteri atau Ibu Bapa?
Jika suami memiliki harta yang cukup untuk memenuhi keperluan salah satu nafkah saja, maka isteri dan anaknya lah yang harus didahulukan dibandingkan dengan nafkah orang tuanya.
Ini kerana telah disebutkan di awal perkahwinan bahawa itu merupakan merupakan hak isteri, sedangkan nafkah orang tua atau berbakti kepada orang tua merupakan bentuk dari kebaktian dan bantuan yang termasuk hak Allah Azza wa Jalla.
Hak manusia di dunia didasari oleh musyâhhah atau saling menuntut, sementara hak Allah Azza wa Jalla didasari oleh musâmahah atau pengampunan. Dalam hadits pun telah dijelaskan khusus mengenai prioriti.
Mulailah dengan menyedekahi dirimu sendiri. Jika ada sisa, sedekahilah keluargamu. Dan jika masih ada sisa lagi berikanlah kepada kerabatmu. [HR. Muslim, no. 997]
Selain itu juga telah ditegaskan dalam hadits lain yang berisi,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa bila ia menahan makanan dari orang yang menjadi tanggungannya.” [HR. Muslim no.996]
Ini jelas menyatakan bahawa seorang lelaki yang telah beristeri harus sentiasa mendahulukan kepentingan isteri dan anak-anaknya dan sudah dibahas pula mengenai hukum suami tidak menafkahi isteri dalam Islam.
Jika masih mampu untuk menafkahi atau membantu ibunya maka hal tersebut menjadi wajib juga kerana tentu berbakti kepada orang tua adalah hal yang sangat disenangi oleh Allah Azza wa Jalla.
Semoga bermaanfaat.
Untuk dapatkan lebih banyak informasi dari theAsianparent Malaysia, boleh terus download Aplikasi Keibubapaan #1 Di Asia Tenggara kami.
Peringatan: Anda tidak dibenarkan menyiar artikel ini di mana-mana laman web atau status Facebook yang lain, tanpa pemberian kredit dan pautan yang tepat lagi berfungsi pada artikel asal di laman theAsianparent Malaysia
Sumber: dalamislam
Baca juga: