Nafsu Seks Melampau, Wanita 3 Anak Ini Ketagih Hubungan Seks Setiap Hari!

Rebecca mula merasakan ketagihan seks yang dihidapinya sebagai sesuatu yang tidak normal dan mula berjumpa pakar psikiatri bagi mendapatkan bantuan.

Selepas melahirkan anak, selalunya nafsu seks seseorang akan menurun. Namun ibu kepada 3 orang anak ini mengalami ketagihan seks yang melampau!

Rebecca Barker, wanita asal Tadcaster, Yorkshire mulai menjadi penagih seks sejak usianya memasuki 20-an. Keinginannya melakukan hubungan seksual sangat tinggi sehingga dia menginginkannya setiap kali bangun dari tidur.

Nafsu Seks Tinggi Selepas Kelahiran Anak Ke-2

Rebecca berkata,

“Saya selalu memiliki dorongan seksual yang sangat tinggi. Saya hilang dara di usia 15 tahun. Saya bertemu ayah kepada 2 anak pertama saya yang sekarang ketika berusia 18 dan 14 tahun, ketika saya berumur 16 tahun. Di sinilah bermulanya rasa suka saya terhadap seks,”.

Wanita tersebut menceritakan pengalamannya bersama pasangan pertamanya di mana dia melakukan hubungan seks setiap hari.

Namun selepas melahirkan anak kedua, hubungan mereka juga berakhir lalu dia berpindah ke Perancis untuk bersama ibunya.

“Ibu saya, Jannine, memiliki sebuah ladang di Vienne, Perancis. 6 bulan kemudian, ketika berjalan dengan ibu, saya bertemu seorang jejaka. Kami berdua tergila-gila antara satu sama lain. Kami melakukan hubungan seks hampir setiap hari dan pada tahun 2010 kami memiliki seorang puteri yang sekarang berusia 8 tahun,”

Selepas itu, pasangan tersebut tinggal bersama namun Rebecca merasa “tidak aman dan tidak tenang”. Dia merasakan pasangannya itu tidak dapat memahami dorongan konsistennya untuk melakukan hubungan seks!

“Saya akhirnya bertemu doktor dan diberikan ubat menangani kegelisahan. Namun pada 2014 saya masih ketagihan seks."

Walaupun dengan ramai pasangan, Rebecca masih tidak puas. Dia menjelaskan tentang ketagihan seks yang dialaminya merupakan sejeis gangguan mental, sesuatu yang tidak difahami olehnya sebelum ini.

“Setiap minit saya terjaga, saya memiliki fikiran obsesif tentang seks. Ketika saya menyerah diri dengan godaan, saya merasa lebih baik, malah stress dan rasa gelisah juga berkurang. Namun saya tidak dapat berpuas hati dalam jangka panjang! Saya ingin melakukannya lagi." katanya. “Sekarang kesihatan mental saya menurun. Saya menderita kemurungan yang teruk,” 

Ketagihan Seks Melampau Merupakan Sejenis Gangguan Mental

“Merasa tidak tenang dan putus asa. Hanya seks yang dapat saya fikirkan dan itu membuat saya gila. Saya inginkan berhubungan seks dengan seseorang. Saya hanya menatap bibir mereka lalu dorongan seksual pun muncul. Semua perkara mengingatkan saya tentang seks,” katanya.

Apabila Rebecaa menyedari apa yang terjadi kepadanya, dia mula berjumpa pakar psikitri yang menyarankan dia mengambil pil anti depresan. Malah Rebecca memutuskan untuk memberitahu ibunya tentang ketagihan seks dirinya.

“Saya perlu melepaskan diri dari ketagihan seks dan fokus menjadi  lebih baik. Saya melakukan banyak penelitian tentang ketagihan seks yang saya alami dan membuat kesimpulan bahawa saya adalah seorang nymphomaniac, seorang wanita dengan keinginan seksual yang tidak dapat dikendalikan,” jelas Rebecca.

Pada tahun 2015, Rebecca memutuskan untuk hentikan pengambilan anti-depresan.

Ketagihan Seks Rebecca Didiagnosis Sebagai Gangguan Obsesif Kompulsif

“Saya bertemu dengan 2 orang psikoterapi yang keduanya mengatakan bahawa ketagihan seks yang saya alami adalah gangguan obsesif kompulsif. Diagnosis ini melegakan buat saya,” kata Barker.

Pada Mei 2015, ibu kepada 3 orang anak itu pindah dari rumah ibunya dan menyewa sebuah rumah di dekatnya. Akhirnya, ia bertemu seseorang yang telah membantunya melalui cobaan beratnya.

“Saya menyedari yang saya tidak memerlukan seks untuk menjadi manusia. Saya boleh dicintai dan diinginkan tanpa memerlukan seks yang kerap. Saya kini bercinta dan tinggal serumah de,” ungkap Rebecca yang kini tinggal bersama pasangannya yang berusia 54 tahun di Vienne, Perancis.

Kini, Rebecca akhirnya menjalin hubungan dengan normal dan berharap suatu hari sesiapa seperti dia di luar sana juga akan mencapai tahap ini dalam hidupnya.

WHO Menetapkan Ketagihan Seks Sebagai Gangguan Mental

Organisasi Kesihatan Dunia (WHO) akhirnya menetapkan ketagihan seks atau nafsu seks yang melampau sebagai salah satu gangguan mental. Ini bermakna mereka yang sedang mengalami hal yang sama boleh memulakan rehabilitasi dan meminta bantuan.

Ketagihan seks atau hiperseksualitas adalah gangguan di mana pesakit sangat mengidamkan seks secara berlebihan dan merasa tertekan jika tidak terpenuhi.

Antara gejala yang umum termasuk mengulang fantasi seksual, meluangkan waktu panjang dalam melakukan seks, kurangnya emosi terhadap seks, serta peningkatan frekuensi dan dorongan untuk seks.

Bolehkah berhubungan seks pada trimester pertama?

Untuk dapatkan lebih banyak informasi dari theAsianparent Malaysia, boleh terus download Aplikasi Keibubapaan #1 Di Asia Tenggara kami. 

Peringatan: Anda tidak dibenarkan menyiar artikel ini di mana-mana laman web atau status Facebook yang lain, tanpa pemberian kredit dan pautan yang tepat lagi berfungsi pada artikel asal di laman theAsianparent Malaysia

Sumber: Artikel ini asalnya ditulis oleh Aulia Trisna dan mendapat keizinan theAsianparent Indonesia untuk diterjemah.

Baca juga:

Penulis

Beto Rahman