Ini beberapa punca yang dialami wanita setelah merasakan tak bahagia dengan kehidupan seharian hingga mengalami stres yang melampau.
5 Punca hidup tak bahagia bagi seorang ibu
Kesalahan ibu #1: tidak menyisihkan waktu untuk diri sendiri
Setujukah anda bila kami sebutkan bahawa menjadi ibu bagaikan lari marathon yang paling melelahkan? Cuba baca perenggan di bawah ini tanpa bernafas!
Bertahun-tahun yang lalu kita menyedari bahawa di antara memberikan ASI bercerai susu dengan botol menghantar anak sekolah les seorang ibu juga harus mencuci baju memasak makan pagi siang malam mencuci pinggan menghadiri mesyuarat ibu bapa dan guru membawa kanak-kanak ke doktor melatih anak potty training dan masih banyak hal kecil lain…
Oh ya, saya lupa meletakkan koma di antara seluruh jenis pekerjaan tersebut (anda boleh bernafas sekarang).
Pernahkah awak bangun di pagi hari dan berkaca, lalu melihat sesosok wajah yang kusam dan kelihatan sedih?
Seperti yang dikatakan Lena Horne, “Bukanlah pekerjaan banyak yang membuat para ibu sering kelelahan, tapi cara melakukan pekerjaan tersebut.”
Jadi ibu, mari rehat sejenak. Buku yang dibeli 3 bulan yang lalu, sudah menunggu untuk dibaca. Hubungi kawan lama, berbual atau keluarlah sebentar.
Jika semua itu tetap membuat anda merasa bersalah, ikutlah dengan suami dan anak ke taman.
Kesalahan ibu #2: terus-terusan “berperang” dengan anak-anak
“Aku adalah ibu, aku harus menang. Apa pun yang saya katakan, anak-anak saya harus menurut.”
Dulu saya berfikir seperti itu. Namun buang jauh-jauh pemikiran itu dari benak anda.
Anak-anak mempunyai pemikiran mereka sendiri. Apalagi mereka yang telah masuk masa remaja.
Kita dan anak-anak sebetulnya sama-sama ingin yang terbaik. Hanya saja, sudut pandang mereka yang berbeza membuat pemahamannya berbeza pula.
Jadi, bila ternyata pilihan anak-anak anda memang lebih baik, berbesar hatilah, dan biarkan mereka melakukannya.
Kesalahan ibu #3: membandingkan
Kita semua tahu bahawa kita tidak boleh membandingkan anak yang satu dengan anak lainnya. Mereka unik dan indah dengan cara mereka sendiri.
Hanya saja, kita sering lupa bahawa diri kita sendiri juga unik. Kita sering membandingkan diri sendiri dengan ibu-ibu yang lain.
Saat membandingkan diri, kita akan semakin melihat “ketidaksempurnaan” yang kita rasakan.
Ibu harus tahu, setiap diri kita adalah cantik, unik dengan cara kita masing-masing. Hanya ada satu anda, dan satu saya.
Hal itu membuat setiap hidup kita istimewa. Kita tidak sempurna, tapi kita diciptakan dengan kesempurnaan masing-masing.
Kesalahan #4: menghabiskan “sisa” anak-anak
Mengeluh kelebihan berat badan? Boleh jadi kebiasaan menghabiskan sisa makanan anak adalah penyebabnya.
Ternyata ini tidak hanya berlaku pada sisa makanan. Kita membuat sebuah kesalahan besar saat mengambil semua “sisa” dari anak-anak yang kita cintai.
Misalnya mengembalikan sepatu ke rak yang merupakan sisa tanggungjawab anak sepulang sekolah, membereskan mainan setelah ia mengacak-acak kotak mainannya, dan masih banyak “sisa” lainnya.
Akhirnya kita mengeluh bahawa kelebihan berat badan dan kelelahan. Kelebihan berat badan yang tidak hanya memenuhi pinggang dan perut kita, tapi juga otak dan pundak kita.
Perlu masa untuk menyedarkan dan membiasakan anak-anak untuk bertanggungjawab. Setelah mereka terbiasa, biarkan mereka menyelesaikannya tanpa masuk campur.
Kesalahan ibu #5: tidak menikmati hari ini
Saya ingat, sebelum si kecil lahir, saya sudah memimpikan banyak hal yang akan saya lakukan bersamanya. Di hari pertama saya menggenggam tangan kecilnya, saya sudah tidak sabar menunggu hari ESOK datang untuk mewujudkan semua mimpi-mimpi saya.
Hari ESOK itu memang datang dengan kesibukan mengganti diaper, pencapaian milestones si kecil, setumpuk pekerjaan, yang membuat saya lupa dengan semua mimpi-mimpi saya.
Saya menghibur diri, “Ya, BESOK lagi saja”, “mungkin NANTI.” Hingga akhirnya mimpi itupun menjadi sesuatu yang TIDAK PERNAH terwujud.
Saya kesal, juga menyesal. “Andai saja …” Namun keadaan tetap tidak berubah. Akhirnya saya sadar, ini bukan masalah hari ESOK yang tidak pernah datang, masalahnya saya tidak hidup di HARI INI, MENIKMATI SAAT INI.
Padahal setiap hari adalah hari baru, pengalaman baru. Daripada terus mengharap tetang hari ESOK yang tidak pasti, mari kita nikmati hari ini.
Setiap hari adalah hadiah yang berharga dari Tuhan. Bukan masalah bagaimana kita melewatinya, tapi bagaimana kita memanfaatkan, dan menikmati setiap pencapaian yang kita raih.
Kesimpulannya, inilah sebab mengapa wanita rasa tak bahagia.
Sumber: the36thavenue.com
Ada isu keibubapaan yang buat anda risau? Jom baca artikel atau tanya dan dapat terus jawapan dalam app theAsianparent kami! Download theAsianparent Community di iOS dan Android sekarang!